Berbagi teknologi

Pemetaan dan pelokalan simultan (SLAM)

2024-07-08

한어Русский языкEnglishFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina

Algoritma SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), yaitu algoritma penentuan posisi dan konstruksi peta secara simultan, merupakan teknologi yang memperkirakan posisi robot sendiri dan membuat peta lingkungan secara real time melalui data sensor. Algoritme ini banyak digunakan dalam robotika, mengemudi otonom, augmented reality (AR), drone, dan bidang lainnya, dan merupakan salah satu teknologi utama untuk mencapai navigasi cerdas dan eksplorasi otonom. Berikut ini adalah pengenalan rinci tentang algoritma SLAM:
1. Ikhtisar algoritma SLAM
Algoritma SLAM dirancang untuk memecahkan masalah penentuan posisi dan pemetaan robot secara simultan di lingkungan yang tidak diketahui. Tanpa sepengetahuan sebelumnya, robot mengumpulkan informasi lingkungan sekitar melalui sensor (seperti lidar, kamera, unit pengukuran inersia, dll), menentukan posisi dan posturnya di lingkungan secara real time, dan membuat model peta lingkungan.
2. Prinsip algoritma SLAM
Masalah inti dari algoritma SLAM meliputi asosiasi data, estimasi keadaan dan representasi peta. Diantaranya, asosiasi data untuk mencocokkan fitur lingkungan yang diamati saat ini dengan peta lingkungan yang dibangun untuk menentukan estimasi keadaan robot saat ini adalah memperbarui nilai perkiraan pose robot dan peta lingkungan berdasarkan data sensor dan asosiasi data hasil; Representasi peta adalah untuk menyimpan dan menampilkan informasi lingkungan dalam bentuk yang sesuai.
3. Klasifikasi algoritma SLAM
Tergantung pada jenis sensor dan implementasi algoritma, algoritma SLAM dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut:
Berdasarkan jenis sensor:
1. Laser SLAM: Lidar digunakan sebagai sensor utama untuk memperoleh informasi lingkungan melalui pemindaian laser.
2. Visual SLAM: Menggunakan kamera sebagai sensor utama, memperoleh informasi lingkungan melalui pemrosesan dan analisis gambar. Visual SLAM dapat dibagi menjadi SLAM bermata, SLAM binokular, SLAM RGB-D, dll.
3. SLAM fusi multi-sensor: menggabungkan data dari beberapa sensor (seperti lidar, kamera, unit pengukuran inersia, dll.) untuk meningkatkan akurasi dan ketahanan penentuan posisi dan pemetaan.
Berdasarkan metode pelaksanaannya:
1. SLAM berbasis filter: seperti filter Kalman yang diperluas (EKF), filter partikel (PF), dll., memperkirakan pose dan peta robot melalui probabilitas dan statistik.
2. SLAM berbasis optimasi: seperti optimasi grafik, optimasi grafik pose, dll., dengan membangun node pose dan tepi batasan, struktur keseluruhan grafik dioptimalkan untuk mencapai penentuan posisi dan pemetaan.
3. SLAM berbasis pembelajaran mendalam: Memanfaatkan kemampuan ekstraksi fitur dan regresi pembelajaran mendalam yang canggih untuk mencapai SLAM ujung ke ujung.
4. Proses algoritma SLAM
Proses algoritma SLAM terutama mencakup empat langkah berikut:
1. Persepsi: Mengumpulkan informasi lingkungan melalui sensor.
2. Prapemrosesan: Melakukan operasi prapemrosesan seperti denoising dan ekstraksi fitur pada data sensor untuk meningkatkan ketahanan algoritma berikutnya.
3. Asosiasi data: Kaitkan fitur lingkungan yang diamati saat ini dengan peta lingkungan yang dibuat untuk menentukan pose robot saat ini.
4. Estimasi status dan pembaruan peta: Berdasarkan hasil asosiasi data, perbarui nilai estimasi pose robot dan peta lingkungan.
5. Penerapan algoritma SLAM
Algoritma SLAM banyak digunakan di banyak bidang:
1. Bidang robot: digunakan untuk navigasi otonom, perencanaan jalur, dan persepsi lingkungan robot.
2. Mengemudi otonom: Meningkatkan kemampuan penentuan posisi, navigasi, dan persepsi lingkungan kendaraan otonom, serta meningkatkan keselamatan dan keandalan.
3. Augmented reality: Menggabungkan informasi virtual dengan lingkungan nyata untuk memberikan pengalaman augmented reality yang mendalam kepada pengguna.
4. Drone: Digunakan untuk tugas-tugas seperti penerbangan otonom, penghindaran rintangan, dan pembuatan peta drone.
6. Tantangan algoritma SLAM dan perkembangannya ke depan
Meskipun algoritma SLAM telah membuat kemajuan yang signifikan di banyak bidang, mereka masih menghadapi beberapa tantangan, seperti kompleksitas lingkungan, kebisingan sensor, dan keterbatasan sumber daya komputasi. Di masa depan, dengan perkembangan teknologi sensor, daya komputasi, dan optimalisasi algoritma, algoritma SLAM akan menjadi lebih matang dan cerdas, memberikan dukungan kuat untuk aplikasi di lebih banyak bidang.
Singkatnya, algoritma SLAM adalah teknologi robotik dan visi komputer yang penting dengan prospek penerapan yang luas dan potensi pengembangan yang besar.