Skenario penggunaan Pola Singleton di Java serupa dengan bahasa pemrograman lain. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa suatu kelas hanya memiliki satu instance dan menyediakan titik akses global. Berikut ini adalah beberapa skenario penggunaan umum dan penjelasan rinci tentang pola tunggal:
adegan yang akan digunakan
Kontrol penggunaan sumber daya:
Kumpulan koneksi basis data: Koneksi database adalah sumber daya yang mahal. Menggunakan mode tunggal dapat memastikan bahwa hanya ada satu contoh kumpulan koneksi, pengelolaan sumber daya koneksi yang terpadu, menghindari pembuatan dan penghancuran koneksi berulang kali, dan meningkatkan kinerja sistem.
Kumpulan Benang: Pembuatan dan penghancuran thread membutuhkan biaya yang mahal. Mode singleton dapat memastikan bahwa hanya ada satu instance kumpulan thread, mengelola thread secara terpusat, dan meningkatkan efisiensi sistem.
Manajemen konfigurasi global:
Manajemen profil: Konfigurasi dalam sistem biasanya bersifat global. Menggunakan mode tunggal dapat memastikan bahwa file konfigurasi hanya dimuat satu kali dan dibagikan secara global, menghindari pemborosan sumber daya yang disebabkan oleh pemuatan berulang kali.
manajer log: Sistem log biasanya bersifat global dalam aplikasi. Mode tunggal dapat memastikan keunikan instance pengelola log dan memfasilitasi manajemen terpadu keluaran log.
Manajemen status:
Manajemen cache: Di beberapa sistem, beberapa data perlu di-cache. Menggunakan mode tunggal dapat memastikan keunikan instance manajer cache, sehingga memastikan konsistensi cache dan manajemen terpadu.
Manajemen perangkat: Untuk beberapa perangkat fisik, seperti printer atau perangkat serial, mode tunggal dapat memastikan satu-satunya contoh pengelola perangkat untuk mencegah perangkat dioperasikan oleh beberapa objek secara bersamaan.
Contoh implementasi (Jawa)
Berikut adalah contoh penerapan pola singleton di Java:
Pola singleton gaya lapar
Pola singleton gaya Lapar menciptakan sebuah instance ketika kelas dimuat: